Tuesday, July 9, 2013

Self Control

Self control itu apa sih?  Ya self yang dicontrol. Hahaha..
Gini lho.. kalo kita terlalu sering terpapar kesedihan, amarah, curiga, dendam, penderitaan dsb dsb, lalu kita tidak mampu mengendalikan diri, maka kesehatan jiwa bisa terganggu.  Tanda-tandanya bisa terlihat jelas kok.  Contohnya sering migrain, vertigo, sakit lambung atau maag akut, sampai ke munculnya ruam merah di wajah dan jerawat.  Dampak yang lebih parahnya lagi adalah kepikunan dan menopouse dini untuk kaum perempuan.  Karena emosi negatif itu ternyata menggerogoti fungsi syaraf otak.  Kalo ga mau ngalamin seperti itu, kita harus punya self control yang baik. 

Self control adalah kemampuan untuk mengendalikan diri dari emosi-emosi negatif dan menyalurkannya menjadi bentuk positif yang membuat diri lebih produktif.  Jadi, self control yang baik adalah indikasi kecerdasan emosional yang tinggi. Oya, jangan salah, emosi negatif juga bisa timbul dari euphoria berlebihan,  kebiasaan kepo sama urusan orang lain, dan terlalu banyak mengingat masa lalu atau yang kata lagu Raissa sih "Terjebak Nostalgia" lhoo.. Hati-hati ah!

Tapi tenang... self control bisa dilatih.  Momen bulan Ramadhan ini bisa jadi ajang latihan.  Ga mau kan kesehatan jiwa kita terganggu.  Untuk itu lakukan 5 step berikut ini secara rutin:

1. Excercise
Rutin berolahraga minimal 30 menit setiap hari.  Pilih olahraga cardio yang menggerakkan minimal 3 anggota tubuh seperti jalan cepat.  Lakukan di pagi hari saat tubuh sedang dalam tahap pembuangan, sehingga lebih bagus untuk detox.  Dengan berolahraga, hormon serotonin akan terbentuk.  Hormon inilah yang bikin kita relaks, happy dan awet muda.

2. Clean your memory & release
Ingatlah bahwa emosi adalah bentuk energi. Sifat energi adalah tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tapi dapat disalurkan. Jadi, salurkan emosi negatif kita dan bersihkan hati, pikiran, juga memori. Contoh, release dalam bentuk coretan gambar, tulisan di diary, atau berbicara dengan diri sendiri.  Tuangkan semua hingga kita merasa lega, dan tak perlu diperlihatkan pada orang lain.

3. Change your beliefs
Setelah emosi negatif kita release, langkah selanjutnya adalah ubah keyakinan kita.  Buat list keyakinan-keyakinan negatif yang ada dalam diri, lalu buat list baru dalam bentuk baru yang positif. 
Contoh:
"Ah kalau saya ngomong, dia pasti ngga pernah denger"
Ubah menjadi..
"Kalau saya bicara, dia pasti mendengar dengan sepenuh hati"
Ulang-ulang terus keyakinan baru ini agar tertanam dalam otak.  Anda akan terkejut betapa hal-hal yang kita yakini ternyata bisa menjadi kenyataan.

4. Relaksasi pernafasan minimal 10 menit per hari
Luangkan waktu untuk melakukan relaksasi pernafasan di tengah rutinitas kita.  Caranya, duduk tenang, tarik nafas panjang dari hidung dan hembuskan perlahan dari mulut.  Seperti halnya komputer, otak juga perlu di-refresh dengan asupan oksigen. 

5. Konsumsi air putih dan makanan berserat
Emosi negatif dapat diredam dengan banyak mengonsumsi air putih, dan banyak mengonsumsi makanan berserat yang mendorong endhorphine.  Hormon ini membuat kita lebih tenang.  Selain itu pilihlah karbohidrat kompleks sebagai pelengkap.  Contohnya, untuk berbuka puasa ganti teh manis dengan buah kurma.

Nah, untuk membuat otak merekam kebiasaan baru, maka kebiasaan itu harus dilakukan rutin tanpa henti minimal selama 21 hari.   Cukup lah yaa sebulan ini kita latihan self controling.  Semoga di hari kemenangan nanti kita sudah jadi sosok baru yang punya self control tinggi.  Keep practicing!

Stay happy, stay healthy.
Adel
Based on Gendis Radio B with Pipien.

No comments:

Post a Comment