Thursday, April 11, 2013

THE POWER OF PILLOW TALK



Marriage does takes a lot of effort.  Setelah bersatu dalam ikatan pernikahan, kita biasa berpikir bahwa pasangan kita pasti sudah sangat mengerti apa yang kita mau.  Kenyataannya tidak.  Kecuali pasangan Anda paranormal yang bisa baca pikiran dan hati orang yaa.. (Hampir aja nyebut nama Eyang Subur.  Euh, tuh kan jadi aja kesebut! Ih bisa ngga sih infotainment stop bahas issue itu? #salah fokus) :D

Serius ah.. Kembali ke soal saling mengerti keinginan pasangan dalam pernikahan.  Ternyata menyatakan keinginan dan menyampaikan pendapat itu wajib adanya.  Ngga bisa dong kita tiba-tiba marah sama suami, gara-gara dalam hati kepengen diperlakukan sedemikian rupa, tapi dianya ngga ngerti aja.  Akhirnya kita depresi, karena merasa ada kebutuhan batin yang tidak terpenuhi.  Galau..tiap hari request lagu-lagu mellow di B-Smooth.  Trus nyanyi-nyanyi sambil nangis.  Hahahaha.. (Paling nikmat banget tuh…)  Yaa, suami mana bisa ngerti kalau ngga kita kasih tahu.

Ada juga yang sudah merasa menyampaikan keinginan dan pendapat, tapi ngga pernah didengar sama suami.  Atau bahkan bawaannya jadi berantem melulu.  Apa yang salah ya?  Nah, ada yang seru nih di obrolan Gendis – Bsmooth Radio B, Rabu kemarin.  Pipien, Psikolog cantik narsum kita sempat bicara soal “PILLOW TALK”.  Hah?  Ngobrol sama bantal?  Bukaaan…. Pillow Talk ini adalah jurus ampuh untuk menyampaikan keinginan, pendapat, harapan, curhat, bahkan menentukan arah dan tujuan pernikahan, sehingga tercapai pengertian satu sama lain.  Syaratnya adalah dilakukan saat gelombang otak dalam keadaan Alfa, bukan Beta.  Maksudnya, saat kita dalam keadaan sangat relaks.  Karena hanya dalam keadaan seperti itulah seseorang bisa benar-benar mendengar dan saling memahami.

Gini nih step by step-nya:
1.  Buat si dia nyaman terlebih dahulu.  Suguhi makanan dan minuman kesukaan.  Hidupkan musik yang lembut, atau bisa juga pasang aromatherapy sambil beri pijatan lembut sambil berbaring di bantal yang nyaman.

2.  Ajak si dia bicara soal hobby-nya dan hal-hal yang sangat ia gemari. Soal bola mungkin, atau serunya touring sepeda bersama teman-temannya, atau tentang gadget yang tidak Anda mengerti sekalipun.  Dengarkan dan tanggapi dengan lembut dan antusias.  Ingat, jangan langsung ajak ke topik yang ingin Anda bicarakan.

3.   Gunakan nada suara yang lembut, senyum dan tawa manja.

4.  Setelah si dia puas bercerita dan suasana sudah terasa menyenangkan, mulailah sisipkan topik yang ingin Anda bahas.  Pilihlah kalimat-kalimat yang positif.

5.   Lakukan secara konsisten.  Jika bisa setiap hari lebih baik.

Anda akan terkejut betapa Pillow Talk bisa menjadi jembatan dari kebuntuan komunikasi pasangan suami istri.  Nikmatnya luar biasa lho saat bisa berkomunikasi dengan suami.  Ngapain juga kesel sendiri dan akhirnya cari-cari pelampiasan yang negatif seperti curhat-curhat sama sosok pria lain yang berujung pada perselingkuhan misalnya.  Semoga tidak yaa… Yuk dicoba.  Kabari saya seperti apa hasilnya. ;)

No comments:

Post a Comment