Marriage does takes a lot of effort. Setelah bersatu dalam ikatan pernikahan, kita biasa berpikir bahwa pasangan kita pasti sudah sangat mengerti apa yang kita mau. Kenyataannya tidak. Kecuali pasangan Anda paranormal yang bisa baca pikiran dan hati orang yaa.. (Hampir aja nyebut nama Eyang Subur. Euh, tuh kan jadi aja kesebut! Ih bisa ngga sih infotainment stop bahas issue itu? #salah fokus) :D
Serius ah.. Kembali ke soal saling mengerti
keinginan pasangan dalam pernikahan.
Ternyata menyatakan keinginan dan menyampaikan pendapat itu wajib
adanya. Ngga bisa dong kita tiba-tiba
marah sama suami, gara-gara dalam hati kepengen diperlakukan sedemikian rupa,
tapi dianya ngga ngerti aja. Akhirnya
kita depresi, karena merasa ada kebutuhan batin yang tidak terpenuhi. Galau..tiap hari request lagu-lagu mellow di
B-Smooth. Trus nyanyi-nyanyi sambil
nangis. Hahahaha.. (Paling nikmat banget
tuh…) Yaa, suami mana bisa ngerti kalau
ngga kita kasih tahu.
Ada juga yang sudah merasa menyampaikan keinginan dan
pendapat, tapi ngga pernah didengar sama suami.
Atau bahkan bawaannya jadi berantem melulu. Apa yang salah ya? Nah, ada yang seru nih di obrolan Gendis – Bsmooth
Radio B, Rabu kemarin. Pipien, Psikolog
cantik narsum kita sempat bicara soal “PILLOW TALK”. Hah? Ngobrol
sama bantal? Bukaaan…. Pillow Talk ini
adalah jurus ampuh untuk menyampaikan keinginan, pendapat, harapan, curhat,
bahkan menentukan arah dan tujuan pernikahan, sehingga tercapai pengertian satu
sama lain. Syaratnya adalah dilakukan
saat gelombang otak dalam keadaan Alfa, bukan Beta. Maksudnya, saat kita dalam keadaan sangat
relaks. Karena hanya dalam keadaan
seperti itulah seseorang bisa benar-benar mendengar dan saling memahami.
Gini nih step by step-nya:
1. Buat
si dia nyaman terlebih dahulu. Suguhi
makanan dan minuman kesukaan. Hidupkan musik
yang lembut, atau bisa juga pasang aromatherapy sambil beri pijatan lembut
sambil berbaring di bantal yang nyaman.
2. Ajak
si dia bicara soal hobby-nya dan hal-hal yang sangat ia gemari. Soal bola mungkin,
atau serunya touring sepeda bersama teman-temannya, atau tentang gadget yang
tidak Anda mengerti sekalipun. Dengarkan
dan tanggapi dengan lembut dan antusias.
Ingat, jangan langsung ajak ke topik yang ingin Anda bicarakan.
3. Gunakan
nada suara yang lembut, senyum dan tawa manja.
4. Setelah
si dia puas bercerita dan suasana sudah terasa menyenangkan, mulailah sisipkan topik
yang ingin Anda bahas. Pilihlah
kalimat-kalimat yang positif.
5. Lakukan
secara konsisten. Jika bisa setiap hari
lebih baik.
Anda akan terkejut betapa Pillow Talk bisa menjadi
jembatan dari kebuntuan komunikasi pasangan suami istri. Nikmatnya luar biasa lho saat bisa berkomunikasi
dengan suami. Ngapain juga kesel sendiri
dan akhirnya cari-cari pelampiasan yang negatif seperti curhat-curhat sama
sosok pria lain yang berujung pada perselingkuhan misalnya. Semoga tidak yaa… Yuk dicoba. Kabari saya seperti apa hasilnya. ;)
No comments:
Post a Comment